Sabtu, 31 Oktober 2009

Aqaidul iman 50 ( Jawa : mu’taqot seket ; 50 )

Aqaidul iman 50 ( Jawa : mu’taqot seket ; 50 )

Allah itu mempunyai sifat wajib,mustahil ( muhal ) dan sifat jaiz ( wenang )

Sifat wajib Allah ada 20 dibagi jadi 4 bagian
Sifat Nafsiyah
Sifat Salbiyah
Sifat Ma’ani
Sifat Ma’nawiyah

Sifat Nafsiyah : Sifat yang dinisbahkan kepada Allah yang maksudnya ada, yaitu sifat wujud

Sifat mustahil /lawannya ( muhal ) = adam, artinya tidak ada

Dalil : Allahulladzii khalaqas samaawati wal ardla wamaa baynahuma

( Yaitu Allah, Dzat yang menciptakan tujuh lapisan langi dan bumi dan segala sesuatu yang ada diantaranya )


Sifat Salbiyah : Sifat yang digunakan untuk menolak sesuatu yang tidak patut untuk dinisbahkan kepada Allah. Ada 5 sifat yaitu : Qidam,Baqo,Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah


Qidam = sudah sedia ada ( adanya tidak didahului oleh tidak adanya)

Jawa: gusti Allah iku mesti disek disek i ora ono sing disek I, kari ora ono kang ngareni.

Dalil : huwal awwalu wal akhiiru

Huwa yaitu Allah, al awwalu, Dzat yang awal, wal akhiiru dan Dzat yang akhir

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) qidam = huduts ( baru )


Baqo = kekal / tetap, tetap dan kekalnya tidak dari diam tidak dari gerak, sebab diam dan gerak itu pekerjaan makhluq

( jawa : tetep , tetepe ora songko obah ora songko meneng, sebab obah lan meneng iku penggawene makhluq )

Dalil : Wayabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam (Ar Rohman27)

Wayabqaa, dan tetaplah kekal, wajhu rabbika ,dzat Tuhanmu Muhammad, dzul jalaali yang mempunyai sifat keagungan, wal ikraam dan sifat kemulyaan.

Sifat mustahil/Lawan ( muhal ) baqo = fana ( rusak / binasa )



Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan segala sesuatu yang baru ( makhluq ). Jawa: nulayani marang sekabehe barang kang anyar.

Perbedaannya yaitu tidak berbentuk ( ora jerem ), tidak berbadan ( ora jisim ), tidak seperti intan permata ( ora jauhar ), tidak ada rupa ( ora ‘arod ) tidak betingkat – tingkat ( ora juz ), tidak terbagi ( ora kul ), tidak ada dalam fikiran kita.

Dalil : laisa kamitslihi syaiun ( Asyuro 11 )

Laisa, tidak ada, yaitu kamitslihi seperti persamaanNYa Allah, Syaiun dari segala sesuatu

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = mumtsalatu lil hawaditsi ( sama dengan yang baru )


Qiyamuhu binafsihi = Berdiri diatas Dzatnya sendiri

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Ihtiyaju lighairihi, artinya mustahil jika Allah butuh tempat kepada sesuatu selainNya


Dalil : Innallaha La ghaniyyun ‘anil ‘alamin ( al ankabut : 6 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, la ghaniyyun, nyata dzat yang maha kaya/tidak butuh apapun, ‘anil ‘alamiin, kepada semua alam

( tidak butuh tempat, tidak butuh waktu, tidak butuh apapun )


Wahdaniyah = Allah itu Dzat Esa / satu yang hakiki ( jawa : Gusti Allah iku mesti siji kang hakiki )

Esa Dzat, tidak kamuttasil, tidak kammunfasil

Esa sifat, tidak kamuttasil, tidak kammunfasil

Esa perbuatan, kamuttasil wajib, tidak kammunfasil

( jawa : siji Dzate, kamuttasil ora, kammunfasil ora

siji sifate, Kamuttasil ora, kammunfasil ora

siji panggawene, kamuttasil wajib, kammunfasil ora )


Esa Dzat, tidak kamuttasil artinya Dzat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat disebut seperti bulu, kulit otot, daging, tulang, sum sum, bukan itu.

Tidak Kammunfasil artinya : Dzat Allah itu tidak memakai bilangan yang pisah – pisah seperti jari tangan, jari kaki, bukan itu.

Esa sifat, tidak kamuttasil artinya sifat Allah itu tidak seperti warna yang dapat disebut merah, hijau, kuning, putih, hitam, biru dan seterusnya, bukan itu

Esa sifat, tidak kammunfasil artinya sifat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat dipisah pisah seperti tangan, kaki bukan itu.

Esa perbuatan ( jawa: siji panggawene ) kamuttasil wajib artinya perbuatan Allah itu pasti dapat ditemukan pada ciptaanNya

( jawa : Panngawene Gusti Allah iku mesti tetemu marang gawenane )


Esa perbuatan, tidak kammunfasil artinya Mustahil jika Allah itu sampai terpisah dengan perbuatan atau ciptaanNya


Sifat mustahil / lawan dari sifat Wahdaniyah = Muhal Ta’addud artinya mustahil jika Allah itu sampai memakai bilangan, seperti satu dalam artian bilangan


Dalil : Qul Huwallahu ahad

Qul; katakanlah Muhammad, Allahu yaitu Allah, itu Ahadun satu yang hakiki ( jawa: siji ngijeni kang hakiki )


Sifat Ma’ani : Artinya Allah sebelum menjadikan langit bumi seisinya ini, maka Allah sudah memiliki sifa Ma’ani yaitu Allah sudah kuasa, sudah berkehendak, sifat ma’ani ada 7 yaitu : Qudrat, Iradah, ‘Ilmu, Hayat, Sama’ , Bashar, Kalam

Qudrat = Kuasa

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = ‘Ajzun artinya Lemah ( jawa: apes )

Dalil : Innallaha ‘ala kulli syain qadiir ( Qs Albaqarah 20 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘ala kulli Syain diatas segala sesuatu, Qadiruun, Kuasa


Iradat = Allah itu mempunyai kehendak / Berkehendak

Sifat Mustahil/lawan (muhal) = Karohah artinya Mustahil kalau sampai Allah itu terpaksa menuruti kehendak Makhluq ( jawa: kasereng )

Dalil : Fa’aalul lima yuriidu ( Qs Al buruj 16 )

( Dzat yang banyak mencipta segala sesuatu menurut kehendakNya )


‘Ilmu = Allah Maha mengetahui ( Jawa : Ngudaneni )

Sifat Mustahil / lawan ( muhal ) = Jahlun artinya, mustahil jika Allah itu bodoh

Dalil : Innallaha ‘alimun bidzaatish shuduuri ( Qs Al Imron 119 )

Innallaha, sesungguhnya Allah, ‘aliimun, Dzat yang maha mengetahui, bidzaatish shuduuri, diatas orang – orang yang memiliki beberapa macam keadaan hati

( jawa: Setuhune Gusti Allah iku ngudaneni kelawan wong kang anduweni piro – piro ati )


Hayat = Allah itu maha hidup, hidupNya tidak pakai nyawa, tidak pakai sukma

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Mautun artinya mustahil jika Allah sampai mati.

Dalil : Watawakkal ‘alal hayyilladzii laa yamuutu ( Qs Al Furqan 58 )

Watawakkal, dan bertawakal/pasrah lah engkau Muhammad, kepada Hayyilladzii, Dzat yang maha hidup, laa yamuutu, yang tidak akan mati.


Sama’ = Allah Maha mendengar, mendengarNya tidak pakai telinga ( Jawa : ngerungu, ngerungune ora nganggo kuping )

Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = Shomamun, artinya mustahil jika Allah itu tuli

Dalil : Innallaha Samii’un ‘aliim ( Qs Al Imron 34 )

Innallah, sesungguhnya Allah, itu Samii’un, Dzat yang maha mendengar, ‘aliimun dan Dzat maha mengetahui.


Bashar = Allah Maha melihat, melihatNya tidak pakai mata ( Jawa: Gusti Allah iku mesti ningali, ningalane ora nganggo meripat )

Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = ‘Umyun artinya mustahil jika Allah buta

Dalil : Wallahu bashiirun bimaa ta’maluna ( Qs Al Hujurat 18 )

( Dan Allah itu Dzat Maha melihat atas segala sesuatu perbuatan yang kamu lakukan )


Kalam = Allah itu maha berfirman ( berkata – kata ) berkata –katanya Allah tidak pakai suara dan aksara (jawa: Gusti Allah mesti dawuh, dawuhe ora nganggo suoro, ora nganggo aksoro )

Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = bukmun artinya mustahil jika Allah itu dzat yang bisu

Dalil : Wakalamallahu Muusa takliiman

Wakalamallahu, dan telah berfirman / berbicara Allah, Muusa kepada nabi Musa, takliiman dengan sebenar – benar berbicara / berfirman.



Sifat Ma’nawiyah : Setelah menjadikan langit bumi sesisinya, Allah mempunyai sifat ma’nawiyah

artinya Allah itu Yang Kuasa, Yang berkendak dan seterusnya, sifat ma’nawiyah ada

7 yaitu : Qadiran, Muridan, Aliiman, Hayyan, Samii’an, Bashiiran, Mutakalliman.


Kaunuhu Qadiran = adanya Allah itu Dzat yang Kuasa

Sifat mustahil / lawan = ‘Ajizan artinya mustahil Allah dzat yang lemah

Dalil = sifat qudrat


Kaunuhu Muriidan = adanya Allah itu dzat yang berkehendak

Sifat mustahil / lawan = Karihan artinya mustahil Allah dzat yang tidak berkehendak ( menuruti kehendak makhluq )

Dalil = dalil sifat iradat


Kaunuhu Aliiman = Adanya Allah itu Dzat yang maha mengetahui

Sifat mustahil / lawan = Jahilan artinya mustahil Allah dzat yang bodoh

Dalil = dalil sifat ‘ilmu.

Kaunuhu Hayyan = adanya Allah itu dzat yang maha hidup

Sifat mustahil / lawan = mayyitan artinya mustahil Allah dzat yang mati

Dalil = dalil sifat hayat.

Kaunuhu samii’an = adanya Allah itu dzat yang maha mendengar

Sifat mustahil / lawan = Ashomma artinya mustahil Allah dzat yang tuli

Dalil = dalil sifat sama’

Kaunuhu Bashiiran = adanya Allah itu dzat yang maha melihat

Sifat mustahil / lawan = a’ma artinya mustahil Allah dzat yang buta

Dalil = dalil sifat bashar.

Kaunuhu Mutakalliman = adanya Allah itu dzat yang maha berbicara

Sifat mustahil / lawan = Abkama artinya mustahil Allah dzat yang bisu

Dalil = dalil sifat kalam.



Sifat Jaiz ( kewenangan ) Allah ada satu dijabarkan jadi 5, ditambah sifat mustahilnya 5 jadi 10

1. Allah menjadikan langit bumi seisinya kewenangan Allah, mustahil jika Allah menjadikan langit bumi seisinya wajib

2. Allah menjadikan langit bumi seisinya tidak berharap manfaat, mustahil jika berharap manfaat

3. Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi seisinya ini tidak punya daya kekuatan, mustahil jika punya daya kekuatan

4. Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi sesisinya tidak punya daya watak / sifat

5. Allah menjadikan langit bumi seisinya ini baru, mustahil jika qidam


Aqaidul iman 50 dibagi jadi 2 yaitu :
Istighna’
Iftiqar


Istighna’ ankullima siwaahu artinya Allah itu maha kaya, tidak butuh sesuatu selainNya, sifatnya ada 28 ( termasuk sifat wajib, mustahil dan jaiz ) yaitu : wujud, qidam,baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, sama’, bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman ( 11 ) , sifat mustahilnya 11, jadi 22,

sifat jaiz 3 ( yaitu no 1- 3 diatas ) ditambah mustahil jaiznya 3, jadi 6

22 ditambah 6 = 28


Istighna’ sendiri dibagi menjadi 5
Istighna’ fa’il : Allah maha kaya, tidak butuh pada perbuatan ( jawa: ora butuh

marang gawe ) sifatnya yaitu : wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi
Istighna’ mahal : Allah maha kaya, tidak butuh pada tempat, sifatnya yaitu qiyamuhu binafsihi
Istighna’ mukammil : Allah maha kaya, tidak butuh pada sesuatu yang menyebabkan sempurna, sifatnya yaitu sama’ bashar, kalam, samii’an, bashiiran, mutakalliman
Istighna’ maf’ul : Allah maha kaya, tidak butuh pada ciptaanNya, sifatnya sifat jaiz no 1 dan 2, ditambah sifat mustahil dari sifat jaiz tersebut.
Istighna’ washitoh : Allah maha kaya, tidak butuh pada lantaran, sifatnya sifat jaiz no 4 ditambah sifat mustahil dari sifat jaiz tersebut.


Iftiqar kullima ‘adaahu ilahi : setiap sesuatu selain Allah pasti butuh pada Allah

terdiri dari 22 sifat ( wajib, mustahil, jaiz ) Yaitu : qudrat, iradat, ilmu, hayat, qadiran, muriidan, ‘aliiman, hayyan, samii’an, wahdaniyah ( 9 sifat ) mustahilnya 9 sifat, ditambah sifat jaiz no 4 dan 5, serta sifat mustahil bagi sifat jaiznya 2, jadi jumlahnya 22 sifat.


Istighna’ 28 sifat , dibagi jadi 2
Sifat kamal artinya sempurna, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
Sifat Jamal artinya indah, terdiri dari 16 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )


Iftiqar 22 sifat dibagi jadi 2
Sifat Jalal, artinya Agung, terdiri dari 10 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )
Sifat Qohar, artinya Perkasa, terdiri dari 12 sifat ( wajib, mustahil, jaiz )


Istghna’ 28 sifat ditambah iftiqar 22 sifat disebut aqaidul iman 50

Semua sifat diatas terangkum dalam kalimah tauhid :

Laa ilha illa Allah

Laa, mengandung sifat kamal 12

Ilaha, mengandung sifat jamal 16

Illa, mengandung sifat jalal 10

Allahu, mengandung sifat qohar 12

Jumlah 50 sifat.


Huruf kalimah tauhid laa ilaha illa Allah, 12 huruf

Lam, lafad Laa, artinya tidak ada yang lainnya

Alif, lafad laa, mustahil jika Allah ada yang lainnya lagi.

Alif, lafad ilaha, itsbat iradat artinya tetap pada kehendak Allah

Lam, lafad ilaha, Nafi mujtahid nakiroh, artinya hati – hati jangan berharap pada Tuhan yang lain, kecuali Allah.

Ha, lafad ilaha, itsbat ahadiyah, tetap satu/esa dzat Allah

Alif, lafad illa, itsbat hidayah, tetap petunjuk dari Allah

Lam, lafad illa, lam nafi ‘ubudiyah, artinya tidak ada sesembahan selain Allah

Alif, lafad illa, artinya mustahil jika ada sesembahan selain Allah.

Alif, lafad Allahu, itsbat wahdiyah, tetap satu hakiki sifat Allah

Lam awwal, lafad Allah, itsbat ta’dim artinya tetap keagungan milik Allah

Lam tsani, lafad Allah, mustahil jika Allah itu tidak bersifat agung.

Ha, lafad Allah itsbat Hawiyah, artinya tetap keluasan milik Allah

Tags: aqaidul iman 50, iftiqar, istighna', kalimah tauhid, sifat wajib, sifat jaiz Allah, sifat jamal, Sifat K, sifat qohar, sifatkalimah mustahil

2 komentar: